Pengaruh Lingkungan Keluarga Terhadap Minat Belajar PAI Pada Siswa Kelas VII SMP NEGERI 20 MEDAN

Pendidikan merupakan suatu upaya yang sangat penting dalam mengembangkan potensi dan bakat peserta didik secara maksimal. Hal ini sesuai dengan Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 Pasal 3 yang menyatakan bahwa pendidikan bertujuan mengembangkan kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik serta membentuk watak dan peradaban bangsa yang bermartabat demi mencerdaskan kehidupan bangsa dan negara. Salah satu aspek penting dalam pendidikan adalah pendidikan agama Islam (PAI), yang berperan dalam membentuk akhlak dan karakter peserta didik melalui prinsip-prinsip keimanan, hukum fiqih, muamalah, dan ibadah (Sujana, 2019; Noor, 2018).

Keberhasilan belajar sangat dipengaruhi oleh minat belajar peserta didik. Minat belajar adalah dorongan dari dalam diri yang membuat peserta didik tertarik dan termotivasi untuk mengikuti proses pembelajaran tanpa paksaan. Menurut Trygu (2021), minat adalah rasa senang terhadap suatu aktivitas yang mendorong seseorang untuk melakukan aktivitas tersebut dengan kesadaran dan perasaan senang. Jika materi pembelajaran tidak sesuai dengan minat peserta didik, maka proses belajar tidak akan berjalan optimal karena kurangnya ketertarikan (Slameto, 2013).

Minat belajar tidak muncul secara tiba-tiba, melainkan dipengaruhi oleh berbagai faktor, salah satunya adalah lingkungan keluarga. Lingkungan keluarga merupakan pondasi utama dalam pembentukan karakter dan minat belajar anak. Keluarga tidak hanya berperan dalam memenuhi kebutuhan fisik dan pendidikan anak, tetapi juga sebagai sumber motivasi, dukungan, dan teladan yang sangat berpengaruh terhadap perkembangan minat belajar anak (Rizkiyah & Sucahyono, 2015). Hadis Nabi Muhammad SAW juga menegaskan pentingnya peran lingkungan keluarga dalam membentuk kepribadian anak sejak dini (Jalaludin, 2010).

Lingkungan menjadi salah satu pondasi dasar bagi peserta didik, lingkungan juga bisa menjadi sumber utama dalam belajar mengenal pengalaman peserta didik, lingkungan keluarga merupakan awal pendidikan bagi peserta didik maka terdapat istilah yang menyebutkan al ummu madrasatul ulla ibu (keluarga) adalah tempat pendidikan pertama bagi seorang anak, orang tua juga memiliki peran yang sangat penting bagi anak, selain memiliki tanggung jawab membesarkan anak, mencukupi kebutuhanya serta menyekolahkan anak orang tua juga berperan menjadi guru serta dapat andil dalam masa pendidikan anak, sebab dari aspek waktu, materi maupun tenaga yang keras (Framanta, 2020).

Selain itu, pola asuh orang tua, hubungan antar anggota keluarga, suasana rumah, kondisi ekonomi, serta dukungan orang tua sangat menentukan minat belajar anak. Pola asuh yang baik dan suasana rumah yang harmonis akan menciptakan lingkungan yang kondusif untuk belajar, sedangkan kondisi ekonomi yang memadai memungkinkan tersedianya fasilitas belajar yang menunjang (Slameto dalam Aristha, 2018).

Minat dalam diri peserta didik didalam pembelajaran dan proses pendidikan tidak muncul dengan tiba-tiba melainkan banyak beberapa faktor yang menyebabkan timbulnya suatu minat peserta didik. Dari banyaknya faktor timbulnya minat faktor bahan ajar yang akan diberikan kepada siswa dan dapat membangkitkan serta merangsang perasaan peserta didik, minat juga dapat dipengaruhi dari dorongan motivasi serta lingkungan yang ada dalam peserta didik (Marzaman & Hasan, 2020).

Gilbert Highest mengatakan bahwa suatu kebiasaan yang ada pada dalam diri anak-anak kita terbentuk karena adanya pengaruh yang dibentuk oleh lingkungan keluarga. Hal ini pun menjadi suatu siklus yang terulang dari seorang anak bangun tidur hingga seorang anak hendak tidur kembali, seorang anak akan mendapatkan transfer pengaruh pendidikan dari lingkungan keluarga. Lingkungan keluarga juga memiliki peran yang sangat penting sebagaimana didalam hadist Riwayat Bukhari Nabi Shalallahu Alaihi wa Sallam bersabda : “setiap manusia yang dilahirkan dalam keadaan fitrah. Maka kedua orang tuanyalah yang menjadikannya Yahudi atau Nasrani atau Majusi’’ (Jalaludin, 2010). Dari kandungan hadist tersebut telah menjelaskan bahwa pengaruh lingkungan keluarga terhadap anaknya itu sangatlah besar, lingkungan keluarga dapat membentuk, merubah serta menentukan bagaimana keadaan seorang anak di masa yang akan datang nanti, maka dari itu peran lingkungan keluarga harus dapat dioptimalkan dalam pelaksanaan disiplin belajar, sebab kebanyakan waktu dari peserta didik banyak digunakan di rumah.

            Faktor eksternal selain lingkungan keluarga, lingkungan sosial masyarakat juga memiliki pengaruh terhadap perkembangan serta minat belajar dari peserta didik dengan masyarakat, kepada teman sebaya serta bentuk kehidupan di masyarakat. Lingkungan sosial merupakan lingkungan yang memiliki kaitan erat dengan peserta didik lingkungan yang didalamnya terdapat suatu interaksi secara intensif dan terjadi terus menerus. Lingkungan sosial atau lingkungan masyarakat dapat mempengaruhi seluruh manusia baik secara pergaulan, latar belakang kebudayaan, agama dan adat istiadat.

            Penelitian ini bertujuan untuk menetahu pengaruh lingkungan keluarga terhadap minat belajar PAI pada siswa kelas VII SMP Negeri 20 Medan. Sebagai bagian dari peneliti. Kuesioner disebarkan kepada seluruh siswa kelas VII untuk mengukur sejauh mana lingkungan keluarga berpengaruh terhadap minat belajar PAI siswa.

Tabel berikut menggambarkan distribusi frekuensi lingkungan keluarga siswa:

Tabel. 1 Distribusi Frekuensi Lingkungan Keluarga Siswa

Kategori Lingkungan Keluarga

Jumlah Siswa

Persentase (%)

Sangat Baik

18

30%

Baik

30

50%

Cukup

10

16,7%

Kurang           

2

3,3%

Total

60

100%

 

Tabel berikut menggambarkan distribusi frekuensi minat belajar PAI siswa:

Tabel. 2 Distribusi Frekuensi Minat Belajat PAI Siswa

Kategori Minat Belajar

Jumlah Siswa

Persentase (%)

Sangat Tinggi

15

25%

Tinggi

28

46,7%

Cukup

13

21,7%

Rendah

4

6,6%

Total

60

100%

 

Tabel berikut menggambarkan hasil uji korelasi lingkungan keluarga dan minat belajar PAI siswa:

Tabel. 3 Hasil Uji Korelasi Lingkungan Keluarga dan Minat Belajar PAI

Variabel X

Variabel Y

Nilai Korelasi (r)

Sig. (2tailed)

Keterangan

Lingkungan Keluarga

Minat Belajar PAI

0,681

0,000

Signifikan (p < 0,05)

 

            Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang kuat dan signifikan antara lingkungan keluarga dengan minat belajar Pendidikan Agama Islam (PAI) pada siswa kelas VII SMP Negeri 20 Medan. Nilai korelasi Pearson sebesar 0,681 dengan signifikansi 0,000 (p < 0,05) menegaskan bahwa semakin baik lingkungan keluarga yang dimiliki siswa, semakin tinggi pula minat belajar mereka terhadap mata pelajaran PAI.

Temuan ini sejalan dengan teori dan hasil penelitian sebelumnya yang menegaskan pentingnya peran keluarga sebagai pondasi utama dalam pembentukan karakter dan minat belajar anak. Lingkungan keluarga yang harmonis, pola asuh yang demokratis, hubungan antar anggota keluarga yang baik, suasana rumah yang kondusif, serta dukungan moral dan material dari orang tua terbukti menciptakan iklim belajar yang positif. Hal ini mendorong anak untuk lebih aktif, antusias, dan terlibat dalam proses pembelajaran, khususnya dalam mata pelajaran PAI.

Minat belajar siswa tidak muncul secara tiba-tiba, melainkan merupakan hasil dari proses panjang yang dipengaruhi oleh berbagai faktor internal dan eksternal. Salah satu faktor eksternal yang paling dominan adalah lingkungan keluarga. Keluarga yang memberikan perhatian, motivasi, dan fasilitas belajar yang memadai akan menumbuhkan rasa senang dan ketertarikan siswa terhadap pelajaran agama. Sebaliknya, keluarga yang kurang memberikan perhatian atau sering mengalami konflik cenderung menurunkan minat belajar anak.

Dalam konteks pembelajaran PAI, keluarga berperan sebagai madrasah pertama yang menanamkan nilai-nilai keimanan, moral, dan karakter sejak dini. Orang tua yang menjadi teladan, memberikan motivasi, serta terlibat aktif dalam pendidikan anak akan sangat memengaruhi minat dan prestasi belajar anak. Hasil penelitian ini juga diperkuat oleh pendapat para ahli dan hasil penelitian sebelumnya yang menyatakan bahwa anak yang tumbuh dalam keluarga harmonis dan penuh perhatian cenderung memiliki minat belajar yang lebih tinggi dan mampu meraih prestasi akademik yang optimal, termasuk dalam pelajaran PAI.

            Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa optimalisasi peran keluarga sangat penting dalam mendukung proses pendidikan anak, khususnya dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam. Keluarga yang positif, mendukung, dan memberikan teladan yang baik akan menumbuhkan minat belajar yang tinggi pada anak, sedangkan lingkungan keluarga yang kurang kondusif dapat menurunkan minat belajar anak. Oleh karena itu, keterlibatan aktif orang tua dan suasana keluarga yang harmonis harus terus diupayakan untuk mendukung keberhasilan pendidikan anak, baik di sekolah maupun di rumah.

Comments

Popular posts from this blog

Langkah-Langkah Evaluasi Pembelajaran

EVALUASI KELAYAKAN ISI ,MATERI, BAHASADAN KETERBACAAN PADA BUKU AJAR BAHASA INDONESIA SMA